Friday, September 6, 2013
Terapi Air Seni Sendiri
Rekomendasi dr. Iwan T. Budiarsa - Pakar Pengobatan Air Seni *)
1. Gunakan air seni hasil dari istirahat atau tidur panjang Anda
2. Buanglah 20% pertama dan 20% terakhir air seni Anda. Pakai 60% di tengah
3. Segeralah air seni dikonsumsi, setelah lewat 5 menit air terfermentasi udara jadi urea
4. Selang 10 atau 14 hari pengonsumsi air seni merasakan badan meriang, jangan berhenti. Badan meriang atau pathing greges itu tanda tubuh telah memiliki pasukan penyerang penyakit di dalam tubuh. Mereka sedang bekerja keras melakukan pertempuran.Setelah dua atau empat hari (tergantung masing-masing orang) badan akan kembali normal dan konsumsi tetap dilanjutkan sampai tubuh benar-benar merasakan kesembuhan (bisa dua atau tiga bulan).
Cara pengobatan dengan air seni sendiri bisa dilakukan dengan berbagai cara. Cara-cara tersebut tentu harus lebih disesuaikan dengan kebutuhan pengobatan yang ada.
Cara penggunaan Untuk Penyakit
1 Diminum Semua jenis penyakit
2 Diteteskan Mata/belek, telinga congek/kopok, gatal, mimisen, uka baru, dll
3 Dioles/diurapkan Eksim, koreng, gatal, luka baru, dll
4 Dilulurkan Penyakit kulit (panu, kadas, jerawat, dll) serta menjaga menghaluskan kulit.
5 Dilulur & diurut Luka dalam, kesleo, pegal linu, ngilu, dll.
6 Dikumur Sariawan, gusi bengkak, dll
7 Dikramaskan Menjaga kerontokan rambut, melebatkan rambut, dll
8 Dikompreskan Bengkak, sakit panas, mata merah, dll.
9 Dirimbang Koreng, mata belek, gatal, dll
Air Seni mana yang baik untuk terapi
Berdasarkan dari pengalaman-pengalaman yang ada, air seni yang paling bagus untuk pengobatan adalah air seni sendiri. Sedang air seni kita yang paling baik adalah air seni dimana ia diproduksi saat tubuh istirahat dan bukan dalam keadaan terforsir. Jadi bukan air seni setelah kita berolah raga, kerja keras, dan seterusnya. Air seni kwalitas demikian yaitu yang kita keluarkan saat bangun tidur dan sangat bagus untuk keperluan diminum. Walau demikian bukan berarti air seni pada siang hari tidak dapat dipakai untuk kebutuhan minum. Hal diatas hanyalah masalah preoritas saja. Selain itu ada baiknya penampungan/pengambilan air seni dilakukan di bagian tengahnya. Artinya saat awal keluar dan akhir dibuang/tidak ditampung.
Perlu diperhatikan, untuk keperluan diminum, air seni yang ada jangan dibiarkan lebih dari 5 menit. Jadi setelah keluar harus cepat kita minum. Bila kita bermaksud untuk menyimpannya, maka harus disimpan dalam lemari es dengan keadaan yang tertutup rapat. Penyempanan tidak boleh lebih dari satu hari. Sedangkan untuk keperluan lain (bukan untuk diminum), maka pengambilan air seni bisa lebih fleksibel (misalnya sisa dari air seni yang diminum).
Dosis penggunaan Terapi Air Seni Sendiri
Pada dasarnya tidak ada over dosis dalam penggunaan air seni. Justru makin banyak kita minum urine (misalnya), makin tinggi daya penyembuhannya. Untuk penyakit-penyakit tertentu seperti hepatitis kronis, kanker dan sebagainya, memerlukan beberapa gelas untuk diminum setiap harinya. Ada pedoman mudah untuk memperkirakan dosis penggunaan air seni dengan semboyan sebagai berikut;
Satu gelas/cangkir per hari, membuat sehat dan ceria.
Tiga gelas per hari, penyakit kita akan pergi
Lima gelas per hari, kanker kita akan pergi.
Dari semboyan di atas bisa kita terjemahkan untuk dosis pemakaian air seninya kira-kira sebagai berikut;
1. Diminum. Dosis Air Seni
Kebugaran 1 x @ 100cc s/d 200 cc
Flu dan sejenisnya 2 s/d 3 kali @ 100cc s/d 200 cc
Hepatitis/lever 4 kali @ 100cc s/d 200 cc
2. Ditetes.
Mencegah sakit 1 x dlm seminggu
Sakit mata/kuping 3 x sehari
3.Dikumur.
Sakit gigi/gusi , sariawan 2 s/d 5 x sehari
4.Kompres/rendam
Eksim/luka lama 3 x sehari
Sakit mata 2 x sehari
*Disarikan dari mengikuti Seminar dr Iwan T Budiarsa tentang Urine Therapy dan berbagai sumber yang layak dipercaya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment